Mengenal Koin Kripto dan Perbedaannya dengan Rupiah

Mengenal Koin Kripto dan Perbedaannya dengan Rupiah

Koin Kripto sebenarnya mirip seperti uang di dunia nyata, berfungsi sebagai alat tukar pembayaran. Bedanya koin kripto digunakan pada aktifitas penukaran atau pembayaran pada transaksi yang dilakukan secara online.

Sebelum aktifitas transaksi online masif seperti sekarang, pemahaman uang dan transaksi secara online lebih mudah dimengerti. Namun saat ini, banyak orang juga melakukan transaksi secara online seperti di marketplace tokopedia, shopee dan semacamnya. 

Pengguna juga melakukan pembayaran secara online, tapi menggunakan uang rupiah yang harus ditransfer melalui bank yang nantinya akan diakui pada dompet digital dengan bertambahnya angka pada saldo yang tertera.

Lantas apa bedanya dengan alat tukar coin crypto?

Baik cryptocoin maupun uang beneran dalam konteks transaksi online, memiliki kemiripan fungsi. Namun sejatinya kalau dilihat lebih detil, akan ada sejumlah perbedaan. Untuk itu mari kita bahas perbedaan antara koin kripto dan mata uang sungguhan, misalnya rupiah

1. Nilai Tukar

Mata uang rupiah terhadap suatu barang akan memiliki nilai yang cenderung tetap. Misalnya kita membeli blender merk Sharp di salah satu toko di marketplace. Tercantum harganya misal Rp300.000. 

Maka jika kita telusuri di marketplace lain, harga blender yang sama, akan memiliki variasi harga yang tidak terlalu berbeda satu dengan yang lainnya.

Sedangkan koin kripto, jika kita ingin membeli pizza dengan harga, misalnya 1 bitcoin, di toko lain akan mengenakan harga yang berbeda, misalnya 2 bitcoin atau bisa lebih murah 0.5 bitcoin.

Hal ini bisa terjadi karena bitcoin tidak memiliki nilai tukar pasti pada suatu barang, sehingga memasang harga segini atau segitu pada suatu barang, selama si penjual dan si pembeli setuju, maka transaksi sah terjadi.

2. Hukum yang melindungi

Uang Rupiah dilindungi oleh hukum di Indonesia. Sehingga orang berani menggunakannya sebagai alat tukar, karena yakin, di tempat lain orang juga akan menerima uang rupiah untuk digunakan pada transaksi pembayaran yang berbeda.

Sedangkan koin kripto tidak memiliki hukum yang melindungi, namun banyak yang menggunakan karena koin kripto memiliki keamanan yang tidak mungkin dipalsukan sehingga orang berani menerima koin tersebut karena yakin, ketika dipindahtangankan ke orang lain, ada yang bersedia menerimanya, dan jumlah yang mau menerima koin kripto dalam skala dunia.

3. Tidak mudah dipalsukan

Mata uang rupiah dilindungi oleh hukum karena menjaga agar tidak terjadi pemalsuan yang bisa merugikan orang lain. Namun meski dilindungi hukum, resiko pemalsuan masih sering terjadi, walapun banyak yang akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib.

Koin kripto tidak bisa dipalsukan. Karena koin kripto memiliki level keamanan yang tinggi dimana setiap transaksi dilakukan, akan ada proses verifikasi apakah transaksinya valid atau tidak. 

Verifikasi ini dilakukan terus menerus oleh suatu proses bernama mining atau penambangan. Dan verifikasi ini dilakukan paralel oleh sekelompok komunitas anonim yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Sehingga apabila satu verifikasi mendapati ada ketidak-validan data transaksi, maka komunitas yang lain juga akan mengalami hal yang sama, sehingga transaksi tidak bisa dilanjutkan atau gagal.

Itulah setelah tahu penjelasan di atas, ternyata banyak perbedaan dari koin kripto dengan mata uang konvensional seperti rupiah. Karena itu, kamu harus paham, kapan dan dimana menggunakan transaksi online menggunakan mata uang konvensional, dan kapan menggunakan koin kripto.

Baca Juga:

Posting Komentar

0 Komentar